Penyesalan Akibat Kesenangan dan Tertawa

Assalammu’alaikum saudara” ku ,

Saya ini ingin berbagi ilmu dan pengalaman, sebenarnya ujian tidak hanya kesedihan bahkan kesenanganpun adalah ujian. dan janganlah terlalu banyak tertawa karena itu mengeraskan hati hingga kita tidak tahu dan tidak peduli perasaan kawan, saudara kita hingga menyakitinya.

Seperti cerita yang akan saya ceritakan pada Anda semua :

Anggap saja ada seorang pemuda bernama Ramdan, dia menjalani hari” seperti biasa, hari layaknya seorang anak muda yang sedang kuliah. Pada suatu hari Ramdan mendapat perhatian lebih dari akhwat yang disukainya, yang perhatiannya itu disalurkan dalam sebuah kejadian yang begitu menggelikan namun bagi Ramdan ini sudah cukup untuk membuat dia kegirangan luar biasa. Bagaimana tidak jawaban udah ada di tangan mungkin?

Saking senangnya, esok harinya pun dilalui dengan keceriaan yang luar biasa, selalu bercanda dan tertawa hingga mungkin sudah pada tahap kelewatan. Hingga dia berniat untuk menyapa akhwat yang pernah dicintainya sebut saja nama Santi. Ramdan mencoba mengguyon melalui SMS pada Santi dan mendapat respon yan baik dan terus berlanjut. Kemudian sedang asyik-asyiknya kirim” an SMS , Ramdan berpikir “Kenapa tidak saya sambil berdakwah aja ya, saya kasih tau aja semua kekurangannya dari yang kecil sampe yang besar, ya berbagi keceriaan aja sambil mengakhiri SMS pada Sari. Kan jaga hati buat sang pemilik hati. “

Akhirnya Ramdan membeberkan semua kekurangan Sari pada si Empunya Nama tidak sedikitpun dia lembut-lembutkan kata-katanya atau ada guyonan. Kata-katanya datar sekali mungkin serasa menjudge. Dia terus mengirim SMS nya yang sampe mencapai 15 SMS itu tanpa menghiraukan balasan Sari. padahal Sari sudah berkata “Saya udah ga betah dengan SMS Akhi tolong hentikan”. Ramdan yang lagi seneng terus meneruskan SMSnya yang luar biasa pedas itu toh dia sedang senang, tak peduli dengan Sari dalam pikirannya ” Ah biar aja toh ini SMSan terakhir ini hehehe”.

Tiba malam hari Sari pun mengirim SMS “Akh jangan pancing Amarah saya kalo misalkan gak suka ama saya bukan begini caranya”. Ramdan dengan tenangnya menjawab “Saya ga pancng amarah ukhti kok, Saya juga ga bilang ga suka , maaf ya”. Ramdan pun pulang masih dengan perasaan senang sambil bergurau dengan teman-temannya.

Jam 04.00 Shubuh Ramdan terbangun dari tidurnya, entah kenapa dirinya merasa resah. Diambilnya air wudhu dan segera lah dia melakukan tahajjud. namun tetap saja membuatnya gelisah. Kemudian sholat shubuh dan bedoa “Apa yang membuat saya gelisah ya Alloh”. Namun otaknya masih juga belu bisa mencerna penyebab kegesihan hatinya.

Sampai dia kuliah, dia sadar dia telah berbuat suatu kesalahan yang fatal. Ya dia baru menyadari hatinya baru terbuka Dia telah menyakiti hati Sari. Begitu menyesalnya dia, sedih menggelayuti pikirannya tanpa henti, konsentrasinya buyar. Kemudian mengambil SMS dan mulai mengetik pesan :

“Assalam ya ukh , saudaraku yang terbaik maafkan ana karena telah menyakiti hatimu, karena ana mengatakan suatu hal yang jujur namun penempatannya begitu salah, Maafkan ana ya ukh ana salah salah banget, ana tidak memikirkan perasaanmu. Mungkin maaf tak akan bisa menebus kesalahan ana namun ana hanya bisa memberikan ini saja. Maafkan ana mungkin akan ada waktu dimana kita bisa mengobrolkan situasi ini”

Namun kiranya hati sudah tersakiti dan mendarah daging sampai ketulang sumsum, Sari hnya menjawab :
“TERSERAH”

Akhirnya penyesalan Ramdan hanya berakhir dengan keterlambatan, kesenangannya dan tertawa membuat hatinya mengeras hingga ketika dia sada, yang tersisa hanyalah PENYESALAN

Irfan Mundzir Ramdhani

Assalamm'alaikum warohmatullohi wabarokatuh Salam kenal semuanya nama saya Irfan Mundzir Ramdhani. Biasa dipanggir Al-Mundzir. Semoga ini dapat menjadi sebuah motivasi saya agar bisa menjadi lebih baik lagi lagi lagi